Senin, 26 Mei 2008

Aliran Filsafat Pendidikan

Beberapa aliran utama filsafat pendidikan di antaranya:

1. Perennialisme

(a) Berhubungan dengan perihal sesuatu yang terakhir. Cenderung menekankan seni dan sains dengan dimensi perennial yang bersifat integral dengan sejarah manusia.

(B) Pertama yang harus diajarkan adalah tentang manusia, bukan mesin atau teknik. Sehingga tegas aspek manusiawinya dalam sains dan nalar dalam setiap tindakan.

(c) Mengajarkan prinsip-prinsip dan penalaran ilmiah, bukan fakta.

(d) Mencari hukum atau ide yang terbukti bernilai bagi dunia yang kita diami.

(e) Fungsi pendidikan adalah untuk belajar hal-hal tersebut dan mencari kebenaran baru yang mungkin.

(f) Orientasi bersifat philosophically-minded. Jadi, fokus pada perkembangan personal.

(g) Memiliki dua corak:
(1) Perennial Religius: Membimbing individu kepada kebenaran utama (doktrin, etika dan penyelamatan religius). Memakai metode trial and error untuk memperoleh pengetahuan proposisional.

(2) Perennial Sekuler: Promosikan pendekatan literari dalam belajar serta pemakaian seminar dan diskusi sebagai cara yang tepat untuk mengkaji hal-hal yang terbaik bagi dunia (Socratic method). Disini, individu dibimbing untuk membaca materi pengetahuan secara langsung dari buku-buku sumber yang asli sekaligus teks modern. Pembimbing berfungsi memformulasikan masalah yang kemudian didiskusikan dan disimpulkan oleh kelas. Sehingga, dengan iklim kritis dan demokratis yang dibangun dalam kultur ini, individu dapat mengetahui pendapatnya sendiri sekaligus menghargai perbedaan pemikiran yang ada.

2. Esensialisme

(a) Berkaitan dengan hal-hal esensial atau mendasar yang seharusnya manusia tahu dan menyadari sepenuhnya tentang dunia dimana mereka tinggal dan juga bagi kelangsungan hidupnya.

(b) Menekankan data fakta dengan kurikulum yang tampak bercorak vokasional.

(c) Konsentrasi studi pada materi-materi dasar tradisional seperti: membaca, menulis, sastra, bahasa asing, matematika, sejarah, sains, seni dan musik.

(d) Pola orientasinya bergerak dari skill dasar menuju skill yang bersifat semakin kompleks.

(e) Perhatian pada pendidikan yang bersifat menarik dan efisien.

(f) Yakin pada nilai pengetahuan untuk kepentingan pengetahuan itu sendiri.

(g) Disiplin mental diperlukan untuk mengkaji informasi mendasar tentang dunia yang didiami serta tertarik pada kemajuan masyarakat teknis.

3. Progresivisme

(a) Suka melihat manusia sebagai pemecah persoalan (problem-solver) yang baik.

(b) Oposisi bagi setiap upaya pencarian kebenaran absolut.

(c) Lebih tertarik kepada perilaku pragmatis yang dapat berfungsi dan berguna dalam hidup.

(d) Pendidikan dipandang sebagai suatu proses.

(e) Mencoba menyiapkan orang untuk mampu menghadapi persoalan aktual atau potensial dengan keterampilan yang memadai.

(f) Mempromosikan pendekatan sinoptik dengan menghasilkan sekolah dan masyarakat bagi humanisasi.

(g) Bercorak student-centered.

(h) Pendidik adalah motivator dalam iklim demoktratis dan menyenangkan.

(i) Bergerak sebagai eksperimentasi alamiah dan promosi perubahan yang berguna untuk pribadi atau masyarakat.

4. Rekonstruksionisme

(a) Promosi pemakaian problem solving tetapi tidak harus dirangkaikan dengan penyelesaian problema sosial yang signifikan.

(b) Mengkritik pola life-adjustment (perbaikan tambal-sulam) para Progresivist.

(c) Pendidikan perlu berfikir tentang tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk itu pendekatan utopia pun menjadi penting guna menstimuli pemikiran tentang dunia masa depan yang perlu diciptakan.

(d) Pesimis terhadap pendekatan akademis, tetapi lebih fokus pada penciptaan agen perubahan melalui partisipasi langsung dalam unsur-unsur kehidupan.

(e) Pendidikan berdasar fakta bahwa belajar terbaik bagi manusia adalah terjadi dalam aktivitas hidup yang nyata bersama sesamanya.

(f) Learn by doing! (Belajar sambil bertindak).

5. Eksistensialisme

(a) Menekankan pada individual dalam proses progresifnya dengan pemikiran yang merdeka dan otentik.

(b) Pada dasarnya perhatian dengan kehidupan sebagai apa adanya dan tidak dengan kualitas-kualitas abstraknya.

(c) Membantu individu memahami kebebasan dan tanggung jawab pribadinya. Jadi, menggunakan pendidikan sebagai jalan mendorong manusia menjadi lebih terlibat dalam kehidupan sebagaimana pula dengan komitmen tindakannya.

(d) Individu seharusnya senantiasa memperbaiki diri dalam kehidupan dunia yang terus berubah. (e) Menekankan pendekatan “I-Thou” (Aku-Kamu) dalam proses pendidikan, baik guru maupun murid.

(f) Promosikan pendekatan langsung-mendalam (inner-directed) yang humanistik; dimana siswa bebas memilih kurikulum dan hasil pendidikannya.

6. Behavioral Engineering (Rekayasa Perilaku)

(a) Kehendak bebas adalah ilusi (Free-will is illusory).

(b) Percaya bahwa sikap manusia kebanyakan merefleksikan tingkah laku dan tindakan yang terkondisikan oleh lingkungan.

(c) Memakai metode pengkondisian sebagai cara untuk mengarahkan sikap manusia.

(d) Pendidik perlu membangun suatu lingkungan pendidikan dimana individu didorong melalui ganjaran dan hukuman untuk kebaikan mereka dan orang lain.

Angket Sederhana sebagai SELF ASESSMENT

A. LIMA KARAKTER GURU TERBAIK MENURUT SAYA
  1. Baik, Murah Senyum, bijaksana, dan adil dalam setiap mengambil keputusan
  2. Dapat membawa suasana, tidak membosankan, humoris
  3. Dalam memberikan materi tidak hanya terfokus kepada materi saja, tetapi juga berdasarkan pengalaman yang telah terjadi pada guru tersebut
  4. Berempati
  5. Rasa percaya diri yang tinggi
B. LIMA KARAKTER GURU TERBURUK MENURUT SAYA
  1. Pelit senyum(jutek, ketus, tidak ramah terhadap siswa)
  2. Tidak berwibawa
  3. tidak dapat membawa suasana, membosankan, terlalu serius, tidak humoris
  4. kurang berempati
  5. Egois (beranggapan bahwa dirinyalah yang paling benar tidak memberikan kesempatan kepada muridnya untuk bertanya atau memberikan pendapat).

Sabtu, 24 Mei 2008

Penyakit Hati

Fungsi Hati adalah untuk mengambil hikmah dan ma'rifah. Dengan hikmah, maka seseorang dapat menyerap ilmu dan mengambil ibroh dan ma'rifah maka seseorang dapat mengenal Allah dan mencinta-Nya. Sehingga apabila hati sakit, ibarat anggota tubuh kita yanh lain maka ia tidak akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik. tidak dapt menerima ilmu, mengenal Allah bahkan tidak dapat mencintai-Nya. Diriwayatkan oleh sebuah Hadits "jika ingin mengenal Allah, maka kenalilah dirimu sendiri' Sehingga sangatlah penting bagi seseorang untuk mengenali dirinya. Apakah 'dirinya sehat' dalam artian tidak terjangkit penyakit hati.
Pertanyaan Tugas pertama
  1. Tuliskan tiga penyakit Hati yang anda ketahui, berikan tips dan solusinya untuk survive dari bisikan syaitan.
Macam- macam penyakit Hati
  • Su'udzon( buruk sangka)
Su'udzon yaitu perkiraan atua lintasan yang berbuah menjadi prasangka terhadap orang lain dengan segala keburukan yang menimbulkan prasangka kepada orang itu tanpa disertai dengn bukti dan alasan. Dampak dari Su'udzon diantaranya yaitu berkubang dalam berbagai kemaksiatan dan keburukan dengan dalih bhwa Allah swt tidak meliht dan mengetahuinya. Firman Allah swt,"Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Tuhanmu, Dia telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu orang-orang yang merugi". (QS Fushshilat:23)
Dampak buruk lainnya dari Su'udzon yaitu menyepelekan suatu amal kebajikan, seperti amal menjenguk orang sakit, melayat jenaza, menjawab salam, memenuhi undangan, memberi nasehat, mendoakan orang beersin, menghormati tetanggan dan amal-amal lainnya.
Islam mengharamkan berburuk sangka kepada Allah swt, Rasullah saw dan kaum mukmin yang dikenal berprilaku shaleh, berakhlak istiqomah dan hidup dengan bersih. Allah swt berfirman, "Hai orang-oraang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa....(QS Al-Hujurat:12)
faktor yang menyebabkan seseorang melakukan su'udzon yaitu
  1. Pengaruh lingkungan yang masyarakatnya berbuat buruk
  2. Melakukan aneka kemaksiatan dan perbuatan buruk lainnya yang dilakukan ssecara teerang-terangan.
Penyakit ini dapat diobati dengan membangun akidah yang sehat dan berdiri diatas landasa berbaik sangka kepada Allah, Rasulullah dan kaum mukmin yang sholeh. Bertobatlah. Mendewasakan diri dengan berpegang teguh terhadap etika islam dan memutuskan persoalan.
  • Bakhil(kikir,pelit)
Bakhil adalah salah satu penyakit hati yang dibenci oleh Allah yaitu enggan untukm memberikan rezekinya kepada orang lain atau membelanjakn dijalan Allah.
cara pengobatannya yaitu dengan memperbanyak sedekah dan berbuat baik kepada sesama.
  • Hasut / Hasud / Provokasi
Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama
2. Berikan uraian singkat tentang cara mengajarkan (solusi) untuk survive tehadap satu penyakit hati kepada peserta didik.
Terapi penyakit Hati adalah dengan cara:
  • Mujahadah ( bersungguh-sungguh) untuk mengobati penyakit Hati
  • Berdo'a kepada Allah meminta agra diganti dengan hati yang lebih baik.
  • Al-qur'an adalah obat sempurna untuk segala macam penyakit tubuh dan hati, segala penyakit dunia dan akherat.